Senin, 11 April 2011

SOSOK SEMU II


Dalam garutan tinta
Tercacah muka-muka kaca
Seonggok senyum simpul
Diwajah bergaris keriput
Lelah tergambar pada kerut wajahnya

Wajah senja itu berpagut
Menahan kelopak yang enggan membuka
Lailahaillawah
Lailahaillawah
Lailahaillawah
Ia meronta-ronta dengan kerasnya

Memikul betapa beratnya beban ini
Menahan betapa sakitnya hidup ini
merindu tentang hangatnya kehangatan
Dan bermimpi tentang indahnya keindahan
ia sebagai butir biji hijau hasrat tak terpenuhi

cahayanya mulai redup
disaat sang fajar kembali mengatup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar